Kamis, April 17, 2008

Teknologi Pengolahan Limbah Minyak

Pada dasarnya pengolahan air limbah mempunyai tujuan yang sama, yaitu mereduksi polutan atau parameter tertentu sampai ketingkat level aman yang telah ditetapkan oleh pemerintah ketika dibuang ke badan air.

Ada 2 hal yang harus dipertimbangkan ketika merancang pengolahan air limbah, yaitu :

  1. Kuantitas air limbah (debit air limbah), kuantitas air limbah (debit) sangat penting untuk kita ketahui sebelum merancang pengolahan air limbah, karena berkaitan dengan dimensi (ukuran) dari bak pengolahan tersebut, sehingga hasil yang didapatkan nantinya ukuran bak pengolahan tidak terlalu besar dan juga tidak terlalau kecil, serta
  2. Tidak kalah pentingnya juga kualitas air limbah atau dalam hal ini adalah nilai parameter pencemar di dalam air limbah. Data tentang kualitas air limbah sangat penting karena akan sangat menentukan jenis pengolahan yang akan kita rancang serta jumlah unit pengolahannya. Salah dalam menentukan jenis dan jumlah unit pengolahan yang kita rancang berarti akan menimbulkan biaya ekonomi yang sangat tinggi, pengolahan menjadi tidak efisien dan tidak efektif, biaya operasional tinggi, dll.

Begitu juga ketika kita merencanakan pengolahan air limbah industri perminyakan, juga tidak ada bedanya, ada beberapa tahapan dalam pengilaha limbah minyak, yaitu :

  1. Pengolahan awal pemisahan minyak (preliminary oil removal). Tahapan ini berfungsi untuk mereduksi HC, dan SS
  2. Pemisahan minyak secara fisika-kimia (physicochemical oil removal). Tahapan ini berfungsi untuk mereduksi koloid emulsi HC
  3. Pengolahan sekunder dengan proses biologis (biological process). Tahapan ini berfungsi untuk mereduksi BOD, Phenol, Ammonia

Tahapan Pengolahan di atas dapat kita lanjutkan menjadi tertiaty treatment apabila tahapan tersebut belum mampu mereduksi polutan sampai di bawah ambang batas. Ada beberapa jenis pengolahan limbah minyak, yaitu :

  1. Pemisahan minyak secara gravitasi
  2. Pemisahan minyak secara fisika-kimia
  3. Pemisahan minyak dengan proses filtrasi dan coalenscence
  4. Pemisahan minyak dengan hydrocyclone
  5. Pemisahan minyak dengan filtrasi membrane

Perinsip Pemisahan Minyak Secara Gravitasi Kecepatan Pengapungan Butiran Minyak (rising velocity of oil droplets) :

v =

dimana :

r = berat jenis air

r’ = berat jenis minyak

g = percepatan gravitasi

h = viskositas dinamik minyak (10-1Pa.s dalam poise)

d = diameter butiran minyak

Dari rumus di atas dapat dilihat bahwa kecepatan pengapungan, v adalah fungsi darl kuadrat dari diameter butiran, d dan perbedaan berat jenis air dan minyak (r - r’). Data yang perlu diketahui untuk perencanaan unit pemisah minyak :

  1. Temperatur air dan viscositas dinamik air limbah.
  2. Berat jenis air dan minyak
  3. Ukuran distribusi butiran minyak dalam air

Pemisah Minyak API Longitudinal (Longitudinal API Separators)

Pemisah didisain untuk menghilangkan butiran munyak dengan ukuran lebih dari 150 micrometer. Persamaan kecepatan keatas yang disebut terdahulu menjadi :

v =

Standar API menentukan tiga parameter utama :

1. Area horizontal terpakai S dari air, S = F. Q/v ,

Dimana :

Q = Laju alir air baku

F = Koefisien koreksi sama dengan Fd x Ft, dimana Ft adalah factor turbulensi yang disefinisikan sebagai V/v ( V adalah kecepatan horizontal air yang bergerak melalui settler dan Fd adalah factor distribusi sekitar 1,2. Harga V yang disarankan harus tidak boleh lebih besar 54 m/jam.

Hubungan antara V/v, Ft dan F dapat ditunjukkan pada rumus berikut :

2. Potongan melintang vertical minimum (A), yakni A = Q/V

Dengan harga V lebih kecil 45 m /jam diasumsikan distribusi pada inlet settler cukup bagus.

3. Perbandingan tinggi atau kedalaman dan lebar bak antara 0,3 dan 0,5

Lebar antara 1,8 sampai 6 m

Kedalaman antara 0,65 sampai 2,4 m

Tahukah Anda dengan Bar Screen?

Adalah unit operasi yang pertama-tama dijumpai dalam bangunan pengolahan air limbah.Bar Screen Saringan ini pada prinsipnya adalah suatu peralatan dengan bukaan, yang biasanya seragam dalam ukurannya, dan digunakan untuk menahan benda-benda kasar yang terdapat dalam air limbah. Prinsip dasar dilakukannya penyaringan benda kasar (coarse screen) adalah : a. Menjaga agar tidak terjadi kerusakan pada peralatan ; b. Mengurangi kemungkinan pengolahan air limbah yang kurang efektif ; c. Menghindari terjadinya kontaminasi pada jalan air. Sedangkan pada penyaringan benda halus (fine screen) bertujuan untuk : a. Melindungi proses peralatan atau, b· Menghilangkan material yang menghambat penggunaan kembali biosolid.

Seluruh aspek screening, mulai dari tahap removal, transport, dan disposal, haruslah mempertimbangkan : a.Kemampuan penyaringan dalam menahan benda-benda atau meterial; b. Keselamatan dan kesehatan operator, karena pada penyaringan terdapat organisme patogen dan kemungkinan terjadi serangan serangga; c. Potensial bau yang terjadi (odor potential); d.

Persyaratan yang dibutuhkan dalam perawatan, pengangkutan, dan pembuangan; e. Pemilihan tempat dalam proses pembuangan. Untuk tipe saringan (screen) coarse screens dan fine screens digunakan pada tahap pengolahan pendahuluan (preliminary treatment) Umumnya Elemen pada saringan (screen) terdiri dari : a. Parallel bar (batang paralel); b. Rods or wires (tangkai atau kawat); c. Grating (jeruji); d. Wire mesh (lubang kawat); e. Perforated plate (piringan berlubang) dan; f. Opening (pembuka) dengan berbagai bentuk, umumnya dengan slot bundar (circular) atau empat persegi panjang (rectangular).

Saringan (screen) yang disusun dengan batang parallel (parallel bar) sering disebut dengan nama Bar Rack atau coarse screen yang digunakan untuk menyaring padatan kasar. Dalam Pengolahan air limbah Bar Rack berfungsi : a. Melindungi pompa, valve, pipa dari kemungkinan rusak dan tersumbat oleh kehadiran benda-benda kasar yang terbawa aliran; b. Untuk limbah industri, mungkin tidak memerlukan peralatan ini, tergantung karakteristik air limbahnya. (Printed by Benny Syahputra).