Phyto asal kata Yunani/greek phyton yang berarti tumbuhan/tanaman (plant), remediation asal kata Latin remediare (to remedy) yaitu memperbaiki/ menyembuhkan atau membersihkan sesuatu. Jadi fitoremediasi (phytoremediation) merupakan suatu sistim dimana tanaman tertentu yang bekerjasama dengan micro-organisme dalam media (tanah, koral dan air) dapat mengubah zat kontaminan (pencemar/polutan) menjadi kurang atau tidak berbahaya bahkan menjadi bahan yang berguna secara ekonomi.
Konsep mengolah air limbah dengan menggunakan media tanaman atau lebih populer disebut “fitoremediasi” telah lama dikenal oleh manusia, bahkan digunakan juga untuk mengolah limbah berbahaya (B3) atau untuk limbah radioaktif. Beberapa majalah dan jurnal ilmiah di beberapa negara telah pula membahas dengan detail bagaimana proses remediasi ini dapat menolong manusia untuk memecahkan problem lingkungannya.
Konsep mengolah air limbah dengan menggunakan media tanaman atau lebih populer disebut “fitoremediasi” telah lama dikenal oleh manusia, bahkan digunakan juga untuk mengolah limbah berbahaya (B3) atau untuk limbah radioaktif. Beberapa majalah dan jurnal ilmiah di beberapa negara telah pula membahas dengan detail bagaimana proses remediasi ini dapat menolong manusia untuk memecahkan problem lingkungannya.
Jenis-jenis tanaman yang sering digunakan di Fitoremediasi adalah; Anturium Merah/ Kuning, Alamanda Kuning/Ungu, Akar Wangi, Bambu Air, Cana Presiden Merah/ Kuning/ Putih, Dahlia, Dracenia Merah/ Hijau, Heleconia Kuning/ Merah, Jaka, Keladi Loreng/ Sente/ Hitam, Kenyeri Merah/ Putih, Lotus Kuning/ Merah, Onje Merah, Pacing Merah/ Putih, Padi-padian, Papirus, Pisang Mas, Ponaderia, Sempol Merah/ Putih, Spider Lili, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar