Pada Tahun 70an penduduk dunia dihadapkan 3 masalah besar, yaitu perlombaan senjata nuklir, ledakan penduduk dan pencemaran lingkungan. Dari 3 masalah besar tersebut,Masalah klasik yang sering timbul pada negara yang sedang berkembang adalah pencemaran satu diantaranya runtuh seiring runtuhnya negara uni sovyet pada saat itu, tetapi kendala yang kita hadapi saat ini adalah ledakan penduduk dan pencemaran lingkungan. Ironisnya ledakan penduduk ini selalu diikuti dengan pencemaran lingkungan, artinya semakin banyak jumlah penduduk maka semakin rusak pulalah lingkungan kita. Sudah sewajarnya kira menjaga lingkungan kita. OK
Tercemarkah Sumur Anda ?
Kadangkala kita merasa heran, mengapa terhadap dua daerah yang berdekatan dengan sampah, yang satu sumurnya terjadi pencemaran sedangkan yang lainnya tidak. Padahal kedua-duanya berpotensi tercemar air lindi (air kotor yang berasal dari sampah). Faktor-faktor penyebab tidak atau terjadinya pencemaran air lindi terhadap air sumur adalah sangat bergantung kepada beberapa hal sebagai berikut :
- Ketebalan atau kedalaman zona aerasi (zone of aeration) dari sumur kita. Semakin dalam atau tebal zona aerasinya, maka semakin kecil potensi terjadinya pencemaran terhadap sumur kita. Kalupun terjadi pencemaran yang diakibatkan oleh lindi tersebut, maka proses kontaminasinya memerlukan waktu yang relatif lama. Cara mengetahui ketebalan atau kedalaman zona aerasi dari sumur kita adalah dengan cara mengukur yang dimulai dari water table hingga permukaan tanah (tempat kita berpijak).
- Permeabilitas tanah. Permeabilitas ini adalah kemampuan batuan atau tanah untuk melewatkan cairan, terutama air, minyak dan gas. Apabila nilai permeabilitasnya besar, maka potensi semakin tercemarnya dengan lindi akan semakin besar, begitu sebaliknya. Permeablitas ini sangat tergantung dari jenis tanah. Tanah yang mempunya grain size nya besar, akan mempunyai permeabilitas yang besar pula, sehingga jenis tanah ini akan sangat mudah meluluskan air ke bawah. Contohnya tanah-tanah yang banyak kandungan pasirnya mempunyai permabilitas yang besar.
- Tekstur tanah. Tekstur tanah adalah pembagian ukuran butir tanah. Butir-butir yang paling kecil adalah butir liat, diikuti oleh butir debu (silt), pasir, dan kerikil. Selain itu, ada juga tanah yang terdiri dari batu-batu. Tekstur tanah dikatakan baik apabila komposisi antara pasir, debu dan liatnya hampir seimbang. Tanah seperti ini disebut tanah lempung. Semakin halus butir-butir tanah (semakin banyak butir liatnya), maka semakin kuat tanah tersebut memegang air dan unsur hara. Tanah yang kandungan liatnya terlalu tinggi akan sulit diolah, apalagi bila tanah tersebut basah maka akan menjadi lengket. Tanah jenis ini akan sulit melewatkan air sehingga bila tanahnya datar akan cenderung tergenang dan pada tanah berlereng erosinya akan tinggi. Disamping itu tanah ini mempunyai keuntungan berupa terhambatnya lindi untuk meresap ke dalam tanah, sehingga sumur-sumur akan aman dari kontaminasi lindi. Tanah dengan butir-butir yang terlalu kasar (pasir) tidak dapat menahan air dan unsur hara. Dengan demikian tanaman yang tumbuh pada tanah jenis ini mudah mengalami kekeringan dan kekurangan hara.
Ketiga faktor di atas memberikan kontribusi terhadap tercemar atau tidaknya sumur kita. Berarti jelas sudah mengapa sumur yang berdekatan dengan tumpukan sampah ada yang tercemar dan ada yang belum tercemar tergantung dari ketiga faktor di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar